Masa Suram Ibra Di Barca
"Saya kemungkinan sedang dengan kesebelasan terbaik dalam sejarah," papar Zlatan memberi komentar kepindahnya ke Barca sama seperti yang d ikutip Guardian. "Sepakbola mereka demikian cantik. Saat saya siap-siap jalani laga, saya akan secara langsung rasakan kemenangan saat sebelum pertandingan diawali. Saya menyaksikan beberapa pemain di sekitarku dan menyaksikan Messi, Iniesta, Xavi, Puyol, Pique, Dani Alves dan Busquets. Hebat! Mereka pemain sepak bola dari planet lain dan saya berbahagia. Ini prima."
Zlatan menjelaskan hal di atas di awal mula Masa Suram Ibra Di Barca sebagai pemain baru Barca. Tetapi selang beberapa saat, pemain kelahiran 3 Oktober 1981 ini mulai rasakan ketaknyamanan. Barca rupanya tidak seindah yang dia sedang pikirkan.
"Di Italia, bila ada yang menyuruhmu melonjak, beberapa pemain akan menanyakan "Buat apa kami lakukan ini?". Di sini [Barcelona] semua mengikuti tiap perintah. Saya segera merasakan tidak pas," tulis Zlatan.
Karena pola hidup yang tidak sama dengan pemain lain, Zlatan bahkan juga sebelumnya sempat berpikiran untuk pensiun. Salah satu rekan yang paling memahami dianya cuma Maxwell. Harapan mengenai sepakbola cantik langsung bubar.
Zlatan menyenangi kebebasan. Dia tidak King88bet didikte. Dia ingin lakukan apa pun itu yang ingin dia kerjakan. Di Barca, rupanya beberapa pemain jalani kehidupan yang "terpenjara". Semua itu langsung dia rasa di awal mula dia mulai melakukan latihan bersama Barca yang saat itu dilatih Pep Guardiola.
Pep larang beberapa pemain bawa mobil pribadinya. Untuk Zlatan itu penganiayaan. Mobil eksklusif ialah hal yang paling dia kejar dalam kehidupan. "Saya sukai mobil (eksklusif). Itu tekad hidupku," ucapnya dalam otobiografinya, I Am Zlatan.
Apesnya, beberapa pemain king88bet login alternatif tidak satu frekwensi dengan style hidupnya. Watak Zlatan adalah kontradiksi dari watak beberapa pemain Barcelona. Zlatan secara langsung rasakan ketaknyamanan di pekan-pekan pertama mengenakan seragam Blaugrana, sekian hari sesudah menjelaskan jika Barca ialah team prima.
"Aku segera memandang jika Barcelona seperti sekolah atau lembaga semacamnya. Beberapa pemain pendiam. Tidak ada yang merasa dianya mega-bintang. Messi, Xavi, Iniesta dan lainnya—mereka seperti anak sekolahan. Beberapa pemain sepak bola terbaik itu berdiri sekalian tundukkan kepala mereka, saya tidak memahami itu," ungkapkan Zlatan pada otobiografinya yang launching tahun 2011.